Hai kembali lagi di maru’s insight. Apakah kalian pernah mendengar istilah bisnis franchise? Secara umum bisnis franchise adalah suatu bentuk lain dari pembukaan cabang baru yang melibatkan pihak lain yaitu investor. Namun jika diteliti lebih dalam sebenarnya bisnis franchise merupakan bisnis yang memperjual belikan kekuatan sebuah brand di mata konsumen. Di Indonesia sendiri bisnis franchise memiliki peminat yang banyak di kalangan investor. Hal ini dikarenakan para investor mengerti bahwa aset dari sebuah bisnis adalah brand. Semakin kuat sebuah brand dari segi brand image dan awareness maka semakin tinggi dari nilai jual franchise suatu bisnis.
Selain itu dengan brand yang kuat maka tingkat penerimaan dan pengenalan di persepsi konsumen akan bertambah. Tetapi sering kali banyak owner yang hanya berfokus pada cara untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis dan melupakan brand mereka. Padahal sudah jelas bahwa yang sebenarnya di dunia bisnis brand adalah yang mereka tawarkan ke konsumen. Seperti perusahaan franchise ice coffee kopi kulo atau kopi janji jiwa yang dalam beberapa bulan dapat membuka puluhan franchise di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta . Bisa dibilang peluang usaha brand franchise ini sangatlah menjanjikan di Indonesia. Nah karena itu pada kesempatan kali ini maru’s insight ingin membahas mengenai apa yg dibutuhkan untuk mempunyai bisnis brand franchise yang kuat dan bertahan lama.
1. Brand Commitment yang Jelas
Kita harus memiliki brand commitment yang jelas. Ketika kita ingin menciptakan sebuah brand franchise dari sejak awal semua sudah harus dipersiapkan. Dimana kita sebagai owner telah memikirkan dengan matang akan benefit untuk konsumen, nilai keunikan usaha, dan asimilasi dari budaya dan norma dalam perilaku ke konsumen mereka. Pemikiran ini nantinya akan menjadi alat yang komprehensif dan mudah untuk mengukur hubungan psikologi antara brand dan konsumen. Dengan kemudahan pengukuran relasi ini maka ini juga akan membuat brand franchise anda semakin mudah untuk mengestimasi potensial brand dan loyalitas konsumen ke brand kita. Kemudahan ini menegaskan bagaimana seharusnya kita menyampaikan brand kita ke target konsumen dengan efektif dan dapat meningkatkan investasi marketing dari brand franchise kita.
2. Pengenalan Brand ke Target Market
Kedua adalah kita harus mengenalkan brand kita ke target market. Di tahap ini brand commitment sudahlah harus dijalankan, diintegrasikan, dan diterjemahkan ke dalam bentuk brand strategy, brand values dan brand promise. Hal ini bertujuan untuk dapat menyampaikan pesan secara konsisten dan menyeluruh ke konsumen. Dengan landasan yang jelas dan konsisten brand kita dapat mengimplementasikan ekspresi yang sesuai dengan identitas brand kita dan memberi impresi yang positif terhadap konsumen. Ini sangatlah penting karena impresi pertama dari konsumen akan menentukan bagaimana sikap dan perilaku mereka akan brand kita. Dengan impresi positif dari konsumen terhadap brand kita maka secara tidak sadar mereka akan menjadi brand ambassador yang mempromosikan brand kita secara positif.
3. Pengembangan Brand dengan Local Approach
Ketiga adalah mengenai pengembangkan brand kita. Setelah mengetahui segala potensi dari brand franchise kita dan telah mengenalkannya ke target market kita harus mulai ke tahap pengembangan. Cara yang terbaik di tahap ini adalah dengan melakukan local approach. Local approach adalah strategi pemasaran dari sebuah brand yang berintegrasi dengan kebudayaan, norma, dan nilai sehari-hari tapi tetap sesuai dengan commitment yang tak melenceng dari awal pembuatan brand kita kepada konsumen. Kentucky Fried Chicken (KFC) adalah salah satu brand yang melakukan local approach. Dimana KFC melakukan perubahan dari pendekatan mereka dengan melihat faktor kebudayaan masyarakat Indonesia yang menyatakan “kalau tidak makan nasi tidak kenyang”. Dan disinilah KFC menyesuaikan tipe karbohidrat dari menu mereka yang seharusnya berisi waffles atau coleslaw, semacam salad menjadi nasi yang disukai populasi Indonesia. ari hal ini kita bisa melihat bahwa KFC melakukan penyesuaian dan kustomisasi dari produk mereka yang sebenarnya waffle atau coleslaw menjadi nasi agar sesuai dengan preferensi target market yang tersedia.
4. Brand Relationship yang Berkualitas
Keempat dan terakhir kita harus mempunyai brand relationship yang berkualitas. Brand relationship yang berkualitas sangatlah diperlukan karena tahap ini akan membentuk dan menjaga loyalitas hubungan antara brand dan konsumen . Banyak faktor yang dapat mempengaruhi relasi antara brand dan konsumen seperti kualitas pertemuan, SDM, tempat, pelayanan, dan produk yang menjadi brand image yang berkualitas. Semua ini bertujuan untuk membuat konsumen merasa vibe yang positif sehingga mereka akan melakukan repetisi pembelian. Begitu pula dengan franchisee kita mereka juga harus dapat menjalankan kualitas yang sama. Dengan adanya franchise tutorial book kita akan bisa menjaga kualitas dari setiap franchisee kita dan menjaga kualitas dari brand franchise kita.
Nah sekarang bagaimana dengan brand franchise anda? Sudah seberapa siapkah brand anda menembus pasar brand franchise?
mail or DM to us now if you want to leverage your branding business.