#tuesdayblogging
hi semua, minggu ini merupakan part ke 3 dari karakteristik konsumen Indonesia, enjoy 🙂
Gengsi
Pengen Update status supaya “Kekinian”
Pada dasarnya setiap orang ingin dikenal orang menjadi pribadi yang sukses, berhasil, dan terhormat. Memang value untuk mencapai apa yang dimaksud sukses tersebut berbeda-beda, namun ada pola kemiripan yang ada, yaitu budaya gengsi. Budaya gengsi menjadi sangat kuat berkat kebiasaan suka pamer di social media. Hal ini banyak dimanfaatkan oleh Brand untuk meningkatkan prestise dari Brand di mata konsumen agar produk mereka lebih bergengsi daripada produk kompetitor mereka. Contohnya
Western Brand Minded
Merek asing dianggap lebih baik daripada produk lokal, anggapan ini mucul di benak konsumen Indonesia sebab kurang kuatnya brand-brand lokal dalam menggarap pasar konsumen di Indonesia, atau bahkan memberikan nama merek produk mereka berbau kebarat-baratan agar lebih mudah diterima oleh pasar. sebut saja merek-merek fashion lokal namun memiliki nama barat seperti Executive, Konsumen menganggap bahwa merek yang berbau international lebih terpercaya dan
Kuatnya Budaya Lokal
local culture selalu memberikan warna dari setiap masyarakat di dunia. Di Indonesia, budaya lokal sangat berpengaruh pada pola hidup masyarakat. contoh, masyarakat Bali banyak melakukan ritual yang cukup banyak sehingga berpengaruh pada pembelian bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan ritual tersebut. Begitu pula budaya yang menjadi ciri khas setiap daerah akan berpengaruh pada barang tertentu, seperti hari besar, hari peringatan, momen, dll.
Mementingkan Konteks daripada Konten
Masyarakat Indonesia seringkali hanya melihat judul tanpa membaca dengan detail apa saja isi dalamnya, sehingga seringkali terjadi gagal paham terhadap suatu produk atau promo. Sehingga seringkali masyarakat “merasa terkecoh” dengan promo-promo yang ada, padahal seharusnya mekanisme dan penjelasan sudah jelas diberikan saat promo tersebut di berikan. Masyarakat sangat mudah terpikat dengan sampul / tampilan yang menarik, mahal, indah tanpa memikirkan apa konten dibaliknya. karakteristik ini banyak digunakan oleh pebisnis untuk menjual produk mereka secantik mungkin agar mudah diterima oleh Masyarakat.
nah part ke 3 ini merupakan part terakhir dari karakteristik konsumen Indonesia, untuk minggu depan kita akan membahas kembali seputar masalah branding, tunggu blog minggu depan untuk lebih jelasnya 🙂
thanks for reading 🙂
#characteristic #consument