#tuesdayblogging
Nah minggu ini merupakan karakteristik konsumen indonesia bagian 2, dimana merupakan lanjutan dari blog minggu lalu, selamat membaca 🙂
Adaptif dengan Teknologi
Perkembangan teknologi yang sangat pesat memuat penyebaran informasi begitu sangat kuat di Indonesia, terutama informasi-informasi berkaitan mengenai kejadian yang kontroversial, serta menyangkut banyak orang. Orang Indonesia cenderung menyukai hal-hal yang pali baru dan up to date. Salah satu contohnya ketika game pokemon Go belum resmi diluncurkan di Indonesia, tapi masyarakat sudah banyak memainkan nya. begitu juga produk-produk luar yang agak lama di rilis resmi di Indonesia, seperti smartphone iphone misalnya, orang sudah membelinya via online, atau rela membelinya di luar negeri untuk mendapatkannya.
Suka Ikut-ikutan
Following the Trend, banyak dari konsumen di Indonesia ikut-ikutan dengan trend yang lagi kekinian, apalagi yang sedang ramai di posting di Instagram, dan biasanya akan bermunculan meme (mems) Kreatif di social media yang di share kan berkaitan dengan hal itu. Namun yang unik adalah terkadang apa yang diikuti itu tidak dimengerti oleh orang-orang, kebanyakan hanya ikut-ikutan tanpa mengerti makna di baliknya. Berikut ini adalah contoh video insight yang memperlihatkan adanya budaya suka ikut-ikutan di Indonesia.
link video : https://www.youtube.com/watch?v=5xGmCxigBjA
Kurang Peduli Lingkungan
Buang sampah sembarangan masih dilakukan oleh kebanyakan konsumer di Indonesia. Sikap yang apatis terhadap linkungan ini lahir akibat dari motif self-oriented masyarakat Indonesia dan kegemarannya untuk ikut-ikutan. Sebagai contoh bila ada yang buang sampah sembarangan di suatu titik, nah orang lain akan ikut-ikutan untuk membuang sampah di titik tersebut. Kemudian apa hubungan kurang pedui lingkungan ini dengan Brand dan Marketing ? Pada dasarnya setiap value perusahaan di abad ke-21 ini harus menerapkan 3P di dalam perusahaan nya yaitu People, Planet, and Profit. Nah didalam aspek Planet inilah perusahaan harus memiliki sumbangsih kepada lingkungan baik melalui culture perusahaan, kampanye untuk masyarakat, CSR (Corporate Social Responsibility), dll. Sehingga hal ini banyak dilakukan oleh Perusahaan/Brand untuk mengkampanyekan produk-produk mereka dan menghubungkannya dengan lingkungan mereka. sebagai contoh seperti apa yang dilakukan Lifebouy di India ini merupakan salah satu contoh kampanye yang dilakukan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Suka Pamer
“Selfie dulu di cafe baru…!!”,”Visiting Hongkong for the first time”, dll.
Itu adalah sebagian kecil dari apa yang masyarakat lakukan di social media mereka. Mereka cenderung akan mendokumentasikan apa saja yang mereka lakukan di dalam social media mereka, baik melalui selfie, update status, dll. Bahkan menurut data dari weraresocialsg.org menyebutkan bahwa masyakat di Indonesia melakukan aktivitas di dunia maya lebih dari 3 jam per hari nya, dan aktivitas yang mereka lakukan paling banyak adalah membuka social Media mereka.
Kembali ke budaya pamer, budaya ini juga banyak dimanfaatkan oleh brand untuk “menumpang” pamer dalam setiap foto-foto atau update status yang di social media mereka. Maraknya kontes-kontes selfie, dan foto-foto ala instagram di social media semakin banyak dan ramai di social media. Nah apakah Brand Anda sudah memanfaatkan moment ini?
bersambung ke Part 3
See part 1
#consumen #segmentasi #targetmarket